BERKELAS Nomor 1, Warga Langsung Botakkan Kepala. Tersisa Rambut Angka Satu

Warga botakkan kepala.

PASIR PENGARAIAN, RIAURILIS.COM - Seperti sudah diniatkan. Begitu nomor urut Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Rokan Hulu, Kelmi Amri-Asparaini ditetapkan nomor 1, langsung ada seorang warga sengaja membotakkan kepalanya, dan menyisakan sedikit rambutnya membentuk angka satu.

Video proses membotakkan kepala itu, langsung meramaikan jagad media sosial di berbagai platform, terutama di grup-grup jejaring whatsapp, facebook, tiktok dan lainnya.

Terdengar dari seorang warga yang merekam, mengatakan nama warga tersebut Bos Ahok, M Ali Daulay Syahroni.

"Ia menentukan sikap dengan membotakkan kepala, dengan pilihan nomor 1, bersama Kelmi-Asparaini, calon Bupati Rokan Hulu kedepannya," kata suara yang merekam.

Namun tak dijelaskan, dimana lokasi pangkas rambut tersebut berlangsung. Hanya saja, video itu cukup menyedot perhatian dan perbincangan pengguna media sosial.

"Hebat. Luar biasa. Memang betul disengajakan membotakkan kepalanya, dan menyisakan sedikit rambut angka 1. Berkelas sekali," kata Kaje Miat, saat melihat penggalan vidoa tersebut.

KPU Rokan Hulu, memang baru saja menyelesaikan rapat pleno pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Rokan Hulu, pada Pemilihan Serentak tahun 2024 di Sapadia Hotel, Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, Senin (23/9/2024).

Rapat langsung dibuka oleh Ketua KPU Rokan Hulu, Cepi Abdul Husen, dengan didampingi empat anggota KPU Rokan Hulu, lainnya.

Hasilnya, Kelmi Amri-Asparaini, mendapatkan nomor urut 1, Murnis-Syamsurizal, nomor urut 2, Anton-Syafaruddin Poti, nomor urut 3, Indra Gunawan-Abdul Haris, nomor urut 4 dan Erizal-T Rusli nomor urut 5.

Begitu mengetahui mendapat nomor urut 1, pendukung Kelmi-Asparaini langsung menyambutnya dengan gegap gempita, sambil mengeluarkan pamflet bertuliskan nomor urut 1.

"Nomor satu itu adalah simbol juara dan pemenang. Insya Allah ini pertanda baik untuk kita dari berkelas memenangkan Pilkada Rohul," ujar Ketua Tim Pemenangan Berkelas, Moh Aidi di sela acara.

Ia juga menyebutkan, namanya berkelas, itu pasti nomor 1. "Kalau nomor 2 dan seterusnya, itu berarti bukan lagi berkelas. Sebab yang berkelas, pasti nomor 1," katanya. (rr1)